Sealift sealift vessels (SSV) Tarlac yang baru saja diselesaikan di
Surabaya untuk Angkatan Laut Filipina, menjadi produk kapal perang
pertama yang diekspor PT PAL Indonesia. Filipina memesan dua kapal
tersebut sejak Juni 2014 dengan nilai kontrak US$92 juta.
Dikutip Solopos.com dari naval-technology.com Ini
adalah jenis kapal yang bisa digunakan untuk misi-misi pendaratan amfibi
di pantai, termasuk untuk pendaratan kendaraan tempur darat. Kapal ini
juga bisa dipakai untuk misi non tempur seperti SAR, bantuan
obat-obatan, dan penanggulangan bencana.
Kapal pertama, BRP Tarlac (LD-601), mulai dibuat pada Januari 2015
dan diluncurkan pada Januari 2016. Sedangkan kapal kedua mulai dibangun
pada Juni 2015. Rencananya, kapal kedua akan dikirim ke Filipina pada
pertengahan 2017.
Direktur Produksi PAL Indonesia, Edi Widarto menambahkan, kapak SSV
pertama sendiri saat ini sudah mengandung komponen lokal mencapai 30%.
Diharapkan, ke depan konten lokal yang digunakan bisa meningkat hingga
35%.
Spesifikasi Teknis
Tarlac Class SSV adalah turunan dari kapal Kelas Makassar milik TNI
(yang dibuat oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME)).
SSV memiliki panjang total 123 m, dan lebar 21,8 m. Panjang tegak lurus
kapal mencapai 107,5 m. Berat standar mencapai 7.000 ton dan total
muatan mencapai 11.538 ton.
Kapasitas Kargo
Kapal ini bisa memuat empat tank, empat truk, dan dua kendaraan
tempur ringan. Selain itu, kapal ini juga mampu memuat dua landing craft
utility (LCU) atau landing craft vehicle personnel (LCVP) serta dua
perahu karet.
Di bagian depan, dek dapat membawa dua helikopter berukuran medium.
Itu belum termasuk hangar untuk menyimpan sebuah helikopter. SSV mampu
mengangkut 121 kru dan 500 marinir bersama perlengkapan mereka.
Senjata
Persenjataan utama di depan kapal ini adalah senapan 76 mm. SSV juga dipersenjatai dua senapan 25 mm menghadap buritan.
Radar Dan Sistem Komunikasi
SSV menggabungkan radar navigasi, radar permukaan, radar pencari di
udara, dengan sistem kendali elektro-optis untuk persenjataan utama.
Sistem radar ini dibuat oleh EID atas pesanan DSME dan PT PAL pada Juni
2015.
Sistem ini dilengkapi sistem kendali komunikasi terintegrasi atau
integrated communications control system (ICCS) dan sistem radio Harris
VLF-HF serta V/UHF. ICCS merupakan sistem yang dipakai lebih dari 130
kapal di seluruh dunia.
Penggerak
SSV digerakkan oleh mesin disel dan sistem propulsi yang digabungkan
dengan dua mesin MAN 9L28/32A medium-speed engines. Setiap mesin
baling-baling ini menghasilkan tenaga 2,920kW. Kecepatan maksimum
mencapai 16 knot dan dapat terus beroperasi maksimal 30 hari.
0 komentar:
Post a Comment