Indonesia memesan delapan helikopter serang Apache AH 64E Guardian ke
pabrikan Boeing, Amerika Serikat (AS). Helikopter tersebut ditargetkan
datang bertahap mulai tahun ini hingga 2018.
Pembelian dengan
nilai $ 1,4 miliar ini, termasuk penjualan empat Kontrol radar Longbow
APG-78, dan paket persenjataan termasuk 120 rudal udara ke darat
Hellfire Lockheed martin AGM-114, ditambah paket pelatihan awak dan
support.
Persenjataan utama helikopter ini adalah sebuah meriam rantai M230 30 mm yang disambungkan kepada paparan lekapan helm penembak yang terletak di bawah moncongnya. Helikopter ini juga bisa membawa kombinasi persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 empat tenggekan pada pilon pangkal sayap. AH-64 Apache adalah helikopter serbu untuk Angkatan Darat Amerika Serikat dan merupakan pengganti dari helikopter serbu AH-1 Cobra.
Ah-64 Apache dirancang oleh perusahaan Hughes Helicopters
untuk merespon program Helikopter Serbu (HPT) Angkatan Darat AS. Firma
McDonnell Douglas kemudian membeli Hughes Helicopters dan melanjutkan
pembangunan helikopter ini. Pembangunan helikopter ini telah
menghasilkan helikopter AH-64D Apache Longbow yang kini dikeluarkan oleh
Boeing Integrated Defense Systems. Helikopter-helikopter AH-64 milik Angkatan Darat AS ini pernah beraksi dalam operasi-operasi di invasi Amerika Serikat ke Panama 1989, Perang Teluk, Afghanistan, dan Iraq.
Helikopter AH-64E Guardian memang telah ditingkatkan kemampuannya,
termasuk : improved digital connectivity, Joint Tactical Information
Distribution System, mesin T700-GE-701D yang lebih powerfull with
upgraded face gear transmission to accommodate more power.
Baling baling komposite yang baru meningkatkan kecepatan jelajah, climb
rate, dan kemampuan membawa beban. AH-64E dilengkapi new self-diagnostic
abilities dan Link-16 data-links. Radar Longbow yang telah diupdate
membuatnya bisa digunakan untuk naval strikes. Helikopter ini juga bisa
mengusung radar AESA. Helikopter AH-64 E cocok untuk maritime
operations.
Helikopter ini memiliki extended-range fuel tanks
yang menyebabkan meningkatnya jarak tempuh dan endurance. AH-64E
mmeiliki L-3 Communications MUM-TX datalink yang berkomunikasi melalui
frekuensi C, D, L, dan Ku band, untuk transmit dan menerima data atau
video dari semua UAV yang diterbangkan.
AH-64 dihasilkan oleh dua buah mesin turbin poros General Electric
T700 dengan ekszos terletak tinggi di kedua belah poros rotor. Apache
memiliki empat bilah rotor utama dan empat bilah rotor ekor. Peringkat
kru dalam susunan paralel, di mana pilot akan duduk di belakang dan pada
pembantu pilot-penembak dalam ruang kokpit berperisai. Ruang kru dan
tangki bahan bakar dilindungi sedemikian rupa di mana helikopter
berupaya untuk diterbangkan meskipun menerima tembakan dari senjata
kaliber 23 mm.
Helikopter ini dipersenjatai dengan meriam rantai M230 berkaliber 30 mm yang boleh disambungkan kepada paparan lekapan helmet penembak, yang ditetapkan pada kedudukan terkunci menembak ke hadapan, atai dikawal melalui Sistem Penandaan dan Perolehan Sasaran (TADS). AH-64 membawa beberapa kombinasi persenjataan pada pilon di pangkal sayapnya, biasanya gabungan rudal anti tank AGM-114 Hellfire, roket kegunaan am tanpa panduan 70 mm (2.75 in) Hydra 70
dan rudal udara ke udara AIM-92 Stinger untuk mempertahankan diri. Jika
terjadi darurat, titik beban pada pilon juga dapat digunakan untuk
mentransfer anggota.
AH-64 dirancang untuk bertahan dalam lingkungan garis depan dan
digunakan pada waktu siang atau malam, dan dalam cuaca buruk dengan
menggunakan avionik dan elektronik seperti Sistem Penandaan dan
Perolehan Sasaran, Sistem Penglihatan Malam Juruterbang (TADS/PNVS),
pertahanan diri pasif inframerah, (GPS), dan Sistem Paparan Bidikan dan
Helmet Terpadu (IHADSS).
Negara pengguna helikopter serang Apache AH 64E Guardian diantaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan Belanda.
Berikut dibawah ini video ulasan kekuatan AH-64E Guardian :
0 komentar:
Post a Comment