3. Rusia
Angkatan Darat Rusia dengan cepat mengalahkan Georgia, dan pada tahun 2014 mereka mempelopori perebutan Crimea dari Ukraina.
Angkatan Darat Rusia terus memainkan peran sentral dalam manajemen Moskow hingga luar negeri.
Angkatan Darat Rusia akan tetap menjadi kekuatan mematikan pada tahun 2030, namun demikian akan memiliki masalah serius. Akses ke teknologi bisa menjadi masalah besar di masa depan.
Kebangkitan dari kematian kompleks industri militer Soviet akhirnya akan memainkan peran. Tenaga Kerja juga dapat menunjukkan bermasalah, karena terjebak pada model lama wajib militer (didukung oleh populasi berkurang), dan sistem relawan yang membuat pasukan elit begitu istimewa.
Namun, tetangga Rusia akan terus dibuat takut dengan ukuran dan kecakapan dari Angkatan Darat Rusia terutama dalam apa yang disebut operasi “hybrid”.
4. Amerika Serikat
Angkatan Darat Amerika Serikat telah menjadi standar emas untuk kekuatan tempur darat setidaknya sejak 1991. Kekalahan tentara Irak pada tahun 1991, dan penghancuran sempurna negara tersebut pada tahun 2003, menjadi ‘prestasi’ yang paling mengesankan dalam pertempuran darat sejak akhir Perang Dingin.
Selama 15 tahun terakhir, Angkatan Darat terus melakukan operasi di Irak dan Afghanistan dengan pasukan khusus mereka telah pergi lebih jauh.
Angkatan Darat AS terus memiliki akses ke inovasi sistem militer yang tangguh. Mereka memiliki jatah yang sama dengan Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Korps Marinir, meskipun pertumbuhan lamban dalam dekade terakhir.
Meski beberapa peralatan yang digunakan oleh Angkatan Darat AS masih produk era Perang Dingin, hampir semua materi tersebut telah mengalami serangkaian upgrade untuk membawanya ke standar modern, perang jaringan.
Angkatan Darat memiliki armada drone terbesar di dunia yang bisa digunakan untuk pengintaian dan serangan akurat.
Selain itu, Angkatan Darat memiliki pengalaman tempur 15 tahun di Perang Melawan Teror; periode terpanjang dari operasi tempur terus-terusan setidaknya sejak Perang India. Tetapi pengalaman ini juga tidak sedikit menjadikan kelelahan organisasi.
Ketika ekonomi Cina tumbuh pesaat pada 1990-an dan 2000-an. Dengan akses ke pendanaan dan sektor teknologi yang semakin inovatif, unsur angkatan darat PLA mulai langsing dan mereformasi diri, menjadi organisasi militer modern.
5. China
Seperti Amerika, kekuatan darat dari PLA berbagi kue keuangan dengan layanan lain yakni Angkatan Udara dan Angkatan Laut yang semakin rakus. Era di mana China fokus pada kekuatan darat dengan mengorbankan laut dan kekuatan udara telah berakhir.
Reformasi sudah proyek peralatan besar modernisasi, pelatihan realistis, dan langkah-langkah menuju profesionalisasi kekuatan.
Meski PLA tidak menikmati tingkat pendanaan yang sama dibanding Angkatan Darat AS, mereka memiliki akses ke tenaga kerja hampir tak terbatas, dan ia mengendalikan sumber lebih besar dari hampir semua angkatan darat lain di dunia.
Fokus operasi tempur darat telah bergeser secara dramatis sejak akhir Perang Dingin. Beberapa operasi sekarang melibatkan kekuatan teknologi dan doktrin yang sama, yang mengarah ke penaklukan atau pembebasan wilayah.
Persiapan untuk operasi ini tetap penting, tetapi cabang tempur darat juga memiliki sejumlah prioritas lain, termasuk kontra-pemberontakan dan kepolisian.
Sejumlah negara terus membangun kekuatan daratnya.
Bagaimana dengan Indonesia?
Angkatan Darat Rusia dengan cepat mengalahkan Georgia, dan pada tahun 2014 mereka mempelopori perebutan Crimea dari Ukraina.
Angkatan Darat Rusia terus memainkan peran sentral dalam manajemen Moskow hingga luar negeri.
Angkatan Darat Rusia akan tetap menjadi kekuatan mematikan pada tahun 2030, namun demikian akan memiliki masalah serius. Akses ke teknologi bisa menjadi masalah besar di masa depan.
Kebangkitan dari kematian kompleks industri militer Soviet akhirnya akan memainkan peran. Tenaga Kerja juga dapat menunjukkan bermasalah, karena terjebak pada model lama wajib militer (didukung oleh populasi berkurang), dan sistem relawan yang membuat pasukan elit begitu istimewa.
Namun, tetangga Rusia akan terus dibuat takut dengan ukuran dan kecakapan dari Angkatan Darat Rusia terutama dalam apa yang disebut operasi “hybrid”.
4. Amerika Serikat
Angkatan Darat Amerika Serikat telah menjadi standar emas untuk kekuatan tempur darat setidaknya sejak 1991. Kekalahan tentara Irak pada tahun 1991, dan penghancuran sempurna negara tersebut pada tahun 2003, menjadi ‘prestasi’ yang paling mengesankan dalam pertempuran darat sejak akhir Perang Dingin.
Selama 15 tahun terakhir, Angkatan Darat terus melakukan operasi di Irak dan Afghanistan dengan pasukan khusus mereka telah pergi lebih jauh.
Angkatan Darat AS terus memiliki akses ke inovasi sistem militer yang tangguh. Mereka memiliki jatah yang sama dengan Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Korps Marinir, meskipun pertumbuhan lamban dalam dekade terakhir.
Meski beberapa peralatan yang digunakan oleh Angkatan Darat AS masih produk era Perang Dingin, hampir semua materi tersebut telah mengalami serangkaian upgrade untuk membawanya ke standar modern, perang jaringan.
Angkatan Darat memiliki armada drone terbesar di dunia yang bisa digunakan untuk pengintaian dan serangan akurat.
Selain itu, Angkatan Darat memiliki pengalaman tempur 15 tahun di Perang Melawan Teror; periode terpanjang dari operasi tempur terus-terusan setidaknya sejak Perang India. Tetapi pengalaman ini juga tidak sedikit menjadikan kelelahan organisasi.
Ketika ekonomi Cina tumbuh pesaat pada 1990-an dan 2000-an. Dengan akses ke pendanaan dan sektor teknologi yang semakin inovatif, unsur angkatan darat PLA mulai langsing dan mereformasi diri, menjadi organisasi militer modern.
5. China
Seperti Amerika, kekuatan darat dari PLA berbagi kue keuangan dengan layanan lain yakni Angkatan Udara dan Angkatan Laut yang semakin rakus. Era di mana China fokus pada kekuatan darat dengan mengorbankan laut dan kekuatan udara telah berakhir.
Reformasi sudah proyek peralatan besar modernisasi, pelatihan realistis, dan langkah-langkah menuju profesionalisasi kekuatan.
Meski PLA tidak menikmati tingkat pendanaan yang sama dibanding Angkatan Darat AS, mereka memiliki akses ke tenaga kerja hampir tak terbatas, dan ia mengendalikan sumber lebih besar dari hampir semua angkatan darat lain di dunia.
Fokus operasi tempur darat telah bergeser secara dramatis sejak akhir Perang Dingin. Beberapa operasi sekarang melibatkan kekuatan teknologi dan doktrin yang sama, yang mengarah ke penaklukan atau pembebasan wilayah.
Persiapan untuk operasi ini tetap penting, tetapi cabang tempur darat juga memiliki sejumlah prioritas lain, termasuk kontra-pemberontakan dan kepolisian.
Sejumlah negara terus membangun kekuatan daratnya.
Bagaimana dengan Indonesia?
0 komentar:
Post a Comment