Perancis akan “sangat” menurunkan harga jet tempur Rafale untuk India
dan akan memenuhi semua persyaratan (teknis, keuangan dan offset),
ungkap CEO dari Dassault Aviation, Eric Trappier.
Dalam sebuah wawancara dengan media Prancis Les Echos, Trappier
mengatakan pemerintah Perancis yang sedang melakukan negosiasi
kesepakatan G to G dengan India siap untuk setiap saat (menandatangani
kontrak) karena bola kini ada dipihak India.
Eric Trappier menegaskan tidak ada bank garansi dalam kesepakatan
Rafale dengan India karena ada jaminan dari negara. “Dengan India, itu
adalah kesepakatan antar pemerintah, negara dengan negara, yang berarti
Prancis setuju pengiriman industri (teknologi Rafale) pada waktunya.”
Menurutnya India memulai negosiasi saat membutuhkan pesawat tempur
secara mendesak. Di masa lalu, India selalu menandatangani kontrak saat
dilanda konflik, India pernah menggunakan pesawat Prancis yaitu Mirage
buatan Dassault. Oleh karena itu India tahu dapat mengandalkan Perancis
dan Dassault. Dan yang terbaru, India telah menandatangani kontrak
dengan Dassault untuk memodernisasi pesawat tempur Mirage.
Pernyataan Eric Trappier tampaknya menunjukkan bahwa negosiasi telah
terhenti dan Perancis telah membuat tawaran final setelah menurunkan
harga dalam kaitannya dengan harga penjualan (Rafale) di pasar
internasional.
0 komentar:
Post a Comment