Meski
AS tambahkan pasukan elitnya, kekuatan Negara Islam tampaknya tidak
semakin surut, selain semakin tangguh dan berkembangnya taktik yang
digunakan oleh para tentara Negara Islam. Tampaknya kekuatan teknologi
militer terbaru super canggih buatan Amerika di Irak dan Rusia di Suriah
tidak berguna melemahkan kekuatan militer Negara Islam yang menggunakan
taktik bergerilya.
Semakin
meluas dan satu persatu pasukan Amerika Serikat dan Rusia mulai tewas
berjatuhan. Salah seorang prajurit Angkatan Laut Amerika (Navy SEAL)
tewas setelah ditembak mati oleh mujahidin Daulah Islam/Islamic State
(IS). Dia tewas akibat ditembak di lokasi sekitar 30 kilometer sebelah
utara dari Mosul, Iraq.
Pasukan
elite Navy SEAL itu tewas disaat membantu pasukan Peshmerga Kurdi yang
tengah memerangi IS. “Dia berada di posisi pasukan Peshmerga yang
tengah melawan IS dan terbunuh dalam serangan IS,” kata sekretaris pers
Pentagon, Peter Cook dalam pernyataannya seperti dilansir CNN, pada Rabu
(4/5/2016).
Cook
mengatakan akan segera mengumumkan identitas dari prajurit tersebut
setelah keluarga terdekat korban berhasil dihubungi. Sementara itu,
Amerika menanggapi hal ini dengan mengirimkan ‘balasan’ melalui lebih
dari 20 bom yang dilemparkan dengan menggunakan pesawat F-15.
Cook menambahkan, kejadian ini menjadi satu pengingat akan bahaya yang tengah mengintai Iraq.
“Berita
sedih ini adalah pengingat dari bahaya, kepada pria dan wanita,setiap
hari berlangsung perang untuk menghancurkan IS dan mengakhiri semua ini
untuk perdamaian dunia. Kami menghormati pengorbanan ini dan akan
memberikan IS kekalahan yang abadi,” ucapnya.
Hal
senada juga disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Ash Carter
kepada wartawan di Jerman. Dia mengatakan bahwa tewasnya prajurit
tersebut adalah hal yang serius. “Itu pertarungan serius yang harus kita
perangi di Iraq,” kata Carter.
Sementara
itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan jika
Presiden AS Barack Obama telah mengetahui tewasnya pasukan Navy SEAL
itu. Dia mengatakan Amerika berduka atas kejadian ini.
“Semua
orang ucapkan belasungkawa untuk prajurit yang tewas, ini adalah
pengingat resiko dalam peperangan,” kata Earnest dalam briefing harian
dengan wartawan di Gedung Putih.
0 komentar:
Post a Comment