Hhsam (Personil US):
Yang di Dili itu bukan kodok saya mas, itu 31MEU (The 31st Marine Expeditionary Unit -red) yang turun di pelabuhan.
Yang di Dili itu bukan kodok saya mas, itu 31MEU (The 31st Marine Expeditionary Unit -red) yang turun di pelabuhan.
Waktu itu saya masih baru-barunya kembang emas, dan hanya punya lima ekor kecebong kecil.
Turunnya masih agak jauh dari Dili. Waktu itu madame secretary
Madeline (Madeleine Albright -United States secretary of state red)
meminta cerita firsthand di lapangan. Oleh Okinawa (Pangkalan AS di
Jepang) diperintahkan patoli di daerah tertentu.
Setelah patrol selesai, masih ramai-ramainya perusakan oleh “geng
duri”. Sempat mampir ke comoro airport sambil iseng dari arah barat
tarmac yang lama. Kami sempat berpapasan kok dengan beberapa rekan TNI.
Mungkin dikira orang dari “geng duri”. Hanya sebentar lantas kembali ke
US compound dekat pelabuhan.
Samuel Tirta :
Berarti landnya june-july ya Pak Sam ?. Yah begitulah situasinya, semua pun kalau bisa dicurigai, apalagi pasca rusuh dan turunnya orang-orang dari hutan.
Berarti landnya june-july ya Pak Sam ?. Yah begitulah situasinya, semua pun kalau bisa dicurigai, apalagi pasca rusuh dan turunnya orang-orang dari hutan.
Oh iya Pak Sam bisa diceritain waktu boardingnya dulu bagaimana.
Apakah tetap sikap ready for combat ?. Sebab baik Unamet maupun Interfet
waktu mendarat (terutama eselon pertamanya) semua posisi siap tempur,
tiarap membuat pancangan di land. Ini cukup lucu kelihatannya, banyak
personil di lapangan senyum-senyum melihatnya. Rupanya disinformasi,
mereka menyangka akan diserang sebaik boarding oleh milisi.
Apa Pak Sam juga masih di sana ketika “perang kata-kata” Pangdam vs Dubes US?. Apa kira-kira pendapat marine mendengar itu ?.
Pangdam berkata ke reporter..” Bilang ke mereka (US Marine) jangan
cuma lewat udara langgar perbatasan..kalau berani lewat darat biar
berhadapan dengan pasukan saya..!”
HHSam :
Iya mas, akhir Mei. Waktu itu belum ada marinir resmi yang mendarat karena pendaratan terjadi sekitar Referendum bulan Agustus 1999.
Iya mas, akhir Mei. Waktu itu belum ada marinir resmi yang mendarat karena pendaratan terjadi sekitar Referendum bulan Agustus 1999.
Yang ada, ialah Marines yang meminjamkan helikopter USMC (FMF) dari
ARG 7th fleet sebagai sarana angkut kepada pihak PBB dan kontraktor
sipil UNHCR. Washington saat itu menginginkan berita yang jelas karena
ada tarik menarik antara Jakarta dengan komandan lapangan dan Udayana
serta pihak kedubes US sendiri waktu itu Stapleton Roy yang kemudian
dalam beberapa bulan diganti oleh Robert Gelbard.
Karena semua pihak ada cerita masing masing, serta munculnya
perkembangan baru di lapangan, maka madame secretary meminta klarifikasi
untuk mencari fakta yang jelas agar bisa bersikap.
Waktu itu saya masih ada di kapal yang dijadwalkan latihan rutin ke
Australia. Perintah dari Okinawa untuk terjun dari helo dengan blind LZ
turun 4 jam sebelum ekstraksi. Di tengah jalan baru diketahui drop-point
adalah ET
Perang Sengit TNI dan Fretilin
0 komentar:
Post a Comment