Bagi Inggris, menguasai laut sama artinya dengan menguasai dunia.
Angkatan laut (AL) kerajaan Inggris tengah menjelajahi perang maritim di
masa depan. Mereka ketahuan tengah menguji sebuah speedboat tanpa awak
di Sungai Thames.
Walau bisa tanpa awak, MAST dapat dikendarai manusia atau
dioperasikan jarak jauh atau otomatis berkat teknologi deteksi
penginderaan. “Ini adalah kesempatan untuk mengambil lompatan besar
dalam sistem maritim,” kata Peter Pipkin, perwira AL Inggris
“Bukan mengambil alih tugas manusia tetapi untuk meningkatkan segala sesuatu yang mereka lakukan, untuk memperluas jangkauan kami, penglihatan kami, rentang waktu, dan efisiensi dengan menggunakan robot cerdas dan dapat dikendalikan di laut,” sambungnya.
“Penggunaan sistem tak berawak untuk memberikan kekuatan mematikan masih sangat kontroversial. Ini menghadapi segala macam tantangan hukum, jadi saya pikir akan jalan yang cukup sulit,” tutur Quintana.
Kapal ini mempunyai tugas pengawasan dan pengintaian itu mempunyai
panjang 34 kaki dengan kecepatan 60 mph. Diberi nama Maritime Autonomy
Surface Testbed (MAST) ini adalah salah satu dari 40 ptototype yang
dimiliki AL Inggris.
Perahu ini akan diuji dalam latihan Unmanned Warrior pada bulan
Oktober mendatang di lepas pantai utara Skotlandia. MAST adalah generasi
terbaru perahu yang dilengkapi sensor untuk pemandu dan misi mata-mata
dikutip dari Sputniknews, Rabu (7/9/2016).

“Bukan mengambil alih tugas manusia tetapi untuk meningkatkan segala sesuatu yang mereka lakukan, untuk memperluas jangkauan kami, penglihatan kami, rentang waktu, dan efisiensi dengan menggunakan robot cerdas dan dapat dikendalikan di laut,” sambungnya.
MAST dibuat berdasarkan lambung kapal selam Bladerunner dan dibangun
untuk Departemen Pertahanan. Perahu drone ini mempunyai tekonologi yang
masih dirahasiakan. Menurut Direktur Ilmu Militer di Royal United
Services Institute, perahu generasi terbaru itu dibangun untuk
menjalankan tugas yang “kusam, kotor, dan berbahaya”, tetapi juga
digunakan untuk melindungi kapal perang dari speedboat musuh.
Saat ini MAST belum dipersenjatai walau sebenarnya sudah disiapkan
untuk itu. Kata Quintana, ada sejumlah keraguan dari pemimpin militer
untuk mempersenjatai MAST.
“Penggunaan sistem tak berawak untuk memberikan kekuatan mematikan masih sangat kontroversial. Ini menghadapi segala macam tantangan hukum, jadi saya pikir akan jalan yang cukup sulit,” tutur Quintana.
0 komentar:
Post a Comment