Disaat Amerika Serikat (AS) meluncurkan lebih banyak serangan udara di berbagai belahan dunia yang bertujuan untuk melemahkan kekuatan Daulah Islam/Islamic State (IS), ternyata wilayah IS justru semakin meluas tiga (3) kali lipat dari waktu sebelumnya.
Serangan udara jet tempur AS yang terbaru salah satunya terjadi pada hari Selasa (2/8/2016) yang menyerang target Daulah Islam (IS) di Libya, yang mana hal itu mewakili perluasan operasi militer AS di luar wilayah Iraq dan Suriah.
NBC News telah secara eksklusif memperoleh peta anti teror Amerika yang menunjukkan adanya ekspansi global secara besar dari Daulah Islam (IS).
Peta ini merupakan bagian dari dokumen pengarahan rahasia yang diterima oleh Gedung Putih pada bulan "Agustus 2016" dan disiapkan oleh Pusat Kontraterorisme Nasional. Dalam peta itu menunjukkan peningkatan 3 kali lipat yang menakjubkan di sejumlah tempat di seluruh dunia di mana Daulah Islam (IS) beroperasi dan memperluas wilayahnya.
Dokumen Departemen Luar Negeri Amerika itu menunjukkan bahwa pada tahun 2014 ketika Daulah Khilafah Islamiyyah dideklarasikan dan militer Amerika mulai melancarkan kampanye untuk menghancurkan Daulah Khilafah (IS), hanya ada tujuh (7) negara di mana di negara tersebut IS masih beroperasi.
Namun pada tahun 2015, menurut angka Departemen Luar Negeri itu sendiri, ada hampir dua (2) kali lipat peningkatan, yaitu ada di 13 negara.
Peta pengarahan saat ini menunjukkan adanya 18 negara di mana Daulah Islam (IS) sepenuhnya beroperasi. Peta ini juga menampilkan kategori baru - "calon cabang" - dan daftar enam (6) negara dimana mereka mengambil pusat di: Mesir, Indonesia, Mali, Filipina, Somalia dan Bangladesh.
Sementara itu, Analis Terorisme dari NBC News, Malcolm Nance mengatakan meski AS telah berhasil menyerang "inti IS" di Iraq dan Suriah, tetapi bahwa "peta panas perluasan wilayah IS" yang diperoleh NBC News mungkin bisa menjadi semakin besar jika mereka menunjukkan semua aspiratif di daerah yang mana IS ingin beroperasi dan telah melakukan serangan mematikan. “Adalah wajar untuk mengatakan bahwa seluruh ruang tempur telah berkembang untuk IS,” ujarnya.
Dalam setiap tahun pemilihan presiden di Amerika, perang melawan teror telah menjadi pusat isu, bahkan pemerintah AS tampaknya mengakui medan perang terus berkembang.
Dalam berita terkait, pemboman oleh jet pasukan koalisi salibis internasional pimpinan AS telah merenggut nyawa lebih dari 45 anak-anak dan seorang wanita di bagian barat kota Qaim, Anbar, Iraq.
Sedangkan di Suriah, 5 unit pejuang Komunis Kurdi tewas setelah pejuang Daulah Islam (IS) melakukan pemboman dengan menggunakan bom sepeda motor pada pertempuran diantara mereka di kota barat laut Hasakah.
Beberapa pertempuran juga berkecamuk di Manbij dan Qayyarah. Hingga kini, Daulah Islam (IS) terus melancarkan pertempuran melawan Syi’ah, Komunis, Salibis dan para murtaddin baik di Iraq dan Suriah, serta wilayah lainnya.
0 komentar:
Post a Comment