Menyongsong visi sebagai World Class Navy, tentu menjadi kebanggaan
saat TNI AL mampu menghadirkan perwakilan kekuatannya dalam ajang
latihan perang laut terbesar di dunia.
RIMPAC 2016 yang mengambil lokasi di kawasan laut
Hawai, TNI AL telah mengonfirmasi kehadiran kekuatannya untuk
berpartisipasi dalam ajang latihan tempur laut multinasional yang akan
berlangsung di bulan Juni – Juli 2016. Bila di tahun 2014 menghadirkan
elemen kekuatan kapal amfibi, pada RIMPAC 2016 TNI AL akan mewakilkan
kapal perang. Yang dipercaya mewakili TNI AL tentu dari Satkor (Satuan
Kapal Eskorta), yakni KRI Diponegoro 365 (SIGMA Class 9113).
Seperti dikutip dari Janes.com (31/5/2016), sumber dari
internal TNI AL menyebut keterlibatan TNI AL dalam pengiriman kapal
kombatan jadi yang pertama kali di RIMPAC. Dengan latihan perang laut di
tingkat multinasional, diharapkan awak TNI AL dapat memanfaatkan
latihan pendaratan helikopter antar deck kapal perang. Selain itu poin
lain yang bisa dijajal adalah skema perang anti kapal selam dan misi
anti kapal permukaan. Namun belum dapat dipastikan, apakah di RIMPAC
2016 KRI Diponegoro 365 akan menjajal uji tembak rudal anti kapal MM-40
Exocet atau tidak.
KRI Diponegoro 365 didatangkan pada tahun 2007, hingga kini korvet
SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) masih menjadi
flagship bagi armada kapal perang TNI AL. Selain datang dengan kondisi
beli baru, 4 korvet SIGMA yang terdiri dari KRI Diponegoro 365, KRI
Sultan Hasanuddin 366, KRI Sultan Iskandar Muda 367 dan KRI Frans
Kaisiepo 368, memang punya bekal sistem senjata dan seabreg perangkat
elektronik yang paling maju diantara kapal perang TNI AL lainnya.
Seperti sudah banyak disinggung, sista andalan korvet ini tak lain
kanon reaksi cepat OTO Melara 76 mm, rudal anti kapal MM-40 Exocet,
rudal anti anti serangan udara (SAM) Mistral dengan peluncur Tetral,
hingga torpedo A244-S. Sementara untuk perangkat elektronik penunjang
misi tempur pun juga hadir lengkap. Semisal untuk combat system
mengusung TACTICOS dari Thales Group, kemudian radar navigasi Sperry
Marine BridgeMaster, radar pengendali tembakan LIROD Mk 2, dan radar
intai (surveillance radar) yakni Thales MW08 3D multibeam.
Seandainya PKR (Perusak Kawal Rudal) 10514 KRI Martadinata 331 sudah
resmi diserahkan ke TNI AL, berikut seluruh persenjataan sudah
terpasang, besar kemungkinan yang dimajukan TNI AL ke ajang RIMPAC
adalah kapal perang ini, mengingat segala sesuatunya sudah lebih maju
dibanding korvet Diponegoro Class.
Di RIMPAC 2002, juga menjadi momen bersejarah bagi kapal selam
Changbogo Class, saat itu kapal selam Na Daeyong (SS-069) AL Korea
Selatan berhasil melaksanakan uji tembak rudal anti kapal UGM-84 Sub
Harpoon. Bahkan di RIMPAC 2004, Changbogo Class berhasil melakukan
penyelaman tanpa terdeteksi oleh kapal perang AS.
RIMPAC adalah latihan gelar kekuatan laut gabungan tingkat
multinasional yang digelar oleh Armada Pasifik AL AS. Pada RIMPAC 2014,
diikuti oleh 22 negara, termasuk Indonesia. RIMPAC pertama kali digelar
pada tahun 1971.
Lihat kekuatan misil MM-40 Exocet KRI Diponegoro 365
0 komentar:
Post a Comment