TRANSLATE

Kisah Prajurit Kopassus Bergerilya Sampai Duel Bayonet

Posted by

Kisah ini ditulis Jenderal (Purn) AM
Hendropriyono dalam bukunya
'Operasi Sandi Yudha, Menumpas
Gerakan Klandestin', yang diterbitkan
Penerbit Buku Kompas tahun 2013.

Ketika itu, pasukan yang dipimpinnya
diterjunkan melawan gerombolan
Pasukan Gerilya Rakyat Serawak
(PGRS) dan Pasukan Rakyat
Kalimantan Utara (Paraku) sekitar
tahun 1968-1974.

Bersama 11 prajurit Halilintar
Prayudha Kopasandha (kini Kopassus),
ditugaskan untuk meringkus
Sekretaris Wilayah III Mempawah
Siauw Ah San. Berbeda dengan
pasukan reguler, mereka hanya
membawa pisau komando serta handy
talky (HT), hanya Hendro yang
membawa pistol untuk berjaga-jaga.



Pasukan bergerak pada 3 Desember
1973, sekitar pukul 16.00, tim sudah
merayap ke sasaran yang jauhnya
mencapau 4,5 km melewati hutan
rimba. Kecepatan merayap ditentukan.

Kode hijau artinya merayap 10 meter
per menit, kuning berarti lima meter
per menit dan merah berhenti
merayap. Di tengah kegelapan malam,
anak buah Hendro berhasil
melumpuhkan beberapa penjaga
secara senyap.

Pukul 22.25 WIB, tim sampai di lokasi
yang ditentukan. Kabar mengejutkan
terdengar dari HT, di mana Intelijen
melaporkan Ah San tak ada di pondok
tersebut. Seluruh tim sangat kecewa,
mereka pun harus menunggu lagi
hingga siang hari.

Baru pukul 14.00 Siat Moy dan perwira
intelijen Kodim Mempawah
memastikan Ah San ada di pondok.
Maka kembali kegembiraan
melingkupi seluruh anggota tim.
Dengan kecepatan kuning, mereka
merayap mendekati sasaran, hingga
dari jarak 200 meter terlihat pondok
kayu rumah persembunyian Ah San.

Tiba-tiba anjing-anjing penjaga
pondok tersebut berloncatan ke arah
tim Halilintar sambil mengonggong
keras. Hendro segera meneriakkan
komando "Serbuuuuu," katanya sambil
lari sekencang-kencangnya ke arah
pondok.

"Abdullah alias Pelda Kongsenlani
mendahului saya lima detik untuk tiba
di sasaran. Dia mendobrak pintu
dengan tendangan mae-geri dan
langsung masuk. Saya mendobrak
jendela dan meloncat masuk," beber
Hendro.

Hendro berteriak pada Ah San.
"Menyerahlah Siauw Ah San, kami
bukan mau membunuhmu."
Tapi Ah San enggan menyerah. Dia
menyabet perut Kongsenlani dengan
bayonet hingga usus prajurit itu
terburai. Hendro menyuruh anak
buahnya keluar pondok. Dia sendiri
bertarung satu lawan satu dengan Ah
San.

"Dengan sigap saya lemparkan pisau
komando ke tubuh Ah San. Tapi tidak
menancap telak, hanya mengena
ringan di dada kanannya," Hendro
menggambarkan peristiwa
menegangkan itu.

Kini Hendro tanpa senjata harus
menghadapi Ah San yang
bersenjatakan bayonet. Memang ada
senjata yang ditaruh di belakang tubuh
Hendro, tapi mengambil senjata dalam
keadaan duel seperti ini butuh
beberapa detik. Hendro takut Ah San
keburu menusuknya.

Hendro lalu melompat dan menendang
dada Ah San. Berhasil, tetapi sebelum
jatuh Ah San sempat menusuk paha
kiri Hendro hingga sampai tulang,
darah langsung mengucur. Ah San
berusaha menusuk dada kiri Hendro
yang kemudian ditangkis dengan
tangan. Akibatnya lengannya terluka
parah dan jari-jari kanannya nyaris
putus.

Celakanya pistol di pinggang belakang
Hendro melorot masuk ke dalam
celananya. Butuh perjuangan baginya
untuk meraih pistol itu dengan jari-
jari yang nyaris putus. Akhirnya
Hendro berhasil meraihnya. Perwira
baret merah ini menembak dua kali.

Tapi hanya sekali pistol meletus,
satunya lagi macet. Pistol segera
jatuh karena Hendro tak mampu lagi
memegangnya.

Peluru itu mengenai perut Ah San.
Membuatnya limbung, Hendro yang
juga kehabisan tenaga membantingnya
dengan teknik o-goshi. Kemudian
Hendro menjatuhkan tubuhnya keras-
keras di atas tubuh Ah San.

Duel maut itu selesai. Ah San tewas,
tetapi Hendro pun terluka parah.
Beruntung anak buahnya segera
datang menyelamatkan Hendro.
Rupanya saat diserang tadi Ah San
sudah membakar gubuknya sendiri.
Tujuannya agar pasukan penyerang
sama-sama mati terbakar.

Luka-luka Hendro dan Kongsenlani
berhasil disembuhkan. Hendro
mendapat Satya Lencana Bhakti, tanda
jasa khusus bagi tentara yang terluka
dalam pertempuran.


Blog, Updated at: 9:24:00 PM

0 komentar:

Post a Comment

Follow with G+

---------------------------------------------

---------------------------------------------

STATISTIK