1.000 anggota pasukan Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar), tiga tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan delapan kapal perang RI, Rabu (2/3/2016) dilepas dari Dermaga JICT Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta untuk melakukan pengamanan Laut Jawa, Selat Sunda, Laut Cina Selatan, dan Samudera Hindia.
Pasukan Komando Pengamanan Organisasi Konferensi Islam (OKI) Panglima Koarmabar, Laksamana Muda TNI AL Taufiqurrahman R, mengatakan pengamanan VVIP akan dilakukan selama enam hari ke depan, dengan melakukan pengamanan secara optimal baik di permukaan, udara, dan bawah air dengan menyiagakan pasukan khusus.
”Kami akan melakukan pengamanan secara terpadu melalui laut Jawa dan Laut Hindia, melalui kendali teknis Koarmabar, selain itu kami juga melaksanakan pengamanan di pelabuhan dan bandara untuk mengantisipasi terhadap potensi kerawanan yang ada,” ujar Laksda Taufiq, Rabu (2/3) di dalam KRI 593 Banda Aceh yang bersandar di Dermaga JICT, Jakarta.
“Saat operasi perang seperti ini kita lakukan kita lakukan unity of effort, karena banyak satuan-satuan lain yang tidak terintegrasi dan kewaspadaan terhadap faksi terorisme harus mampu kita antisipasi,” ujarnya.
Selain itu, Koarmabar juga akan melakukan pengamanan ekstra di Laut Jawa yang merupakan pintu masuk dan Laut Cina Selatan sebagai pintu keluar dari jalur-jalur keberangkatan kapal.
“Satgas ini didukung dengan pasukan yang berada di bawah Panglima langsung. Ada beberapa unsur dan aset yang saya tarik untuk mendukung pengamanan OKI, yang perlu diwaspadai ancaman belum signifikan, tapi eskalasi bisa muncul secara cepat. Selat Sunda sudah kita amankan, unsur di bawah Panglima sudah ada di sana meski satgas baru dilepas hari ini,” ujarnya. Selain menurunkan 1.000 personel Koarmabar, 8 KRI, dan 3 tim pasukan Kopaska, Koarmabar juga akan menerjukan 2 Heli Bell dan 2 KAL dalam pelepasan Satgas Pengamanan VVIP KTT ke-5 OKI itu.
0 komentar:
Post a Comment