Panser Canon 90 mm buatan PT Pindad berhasil menjalani uji tembak di
Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat pada 10-12 Desember 2015.
Uji tembak itu merupakan bagian dari proses sertifikasi oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD).
“Kami bersyukur uji penembakan dinilai oleh pihak Dislitbang TNI AD berhasil dengan baik,” ujar Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim seperti dilansir Sindonews, beberapa hari lalu.
Uji tembak kendaraan tempur yang diberi nama Badak ini menggunakan 19 amunisi kaliber besar 90 mm.
Panser ini telah melewati serangkaian pengujian. Pertama, zeroing atau proses penentuan arah senjata untuk masuk ke titik tengah sasaran dengan menggunakan 10 butir amunisi.
Kemudian, penembakan arah jam 12, dengan turret dan kendaraan mengarah ke arah target, dengan menggunakan lima butir amunisi.
Lalu penembakan arah jam 6, dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan berbalik 180 derajat dengan menggunakan dua butir munisi.
Dilanjutkan penembakan arah jam 3, posisi turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan menghadap ke kanan 90 derajat dengan menggunakan dua butir amunisi.
“Semua penembakan mengenai target sasaran berukuran 4×4 m dengan jarak kurang lebih 1 km dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan,” kata Silmy.
Sumber: Intelijen.co.id
Uji tembak itu merupakan bagian dari proses sertifikasi oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD).
“Kami bersyukur uji penembakan dinilai oleh pihak Dislitbang TNI AD berhasil dengan baik,” ujar Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim seperti dilansir Sindonews, beberapa hari lalu.
Uji tembak kendaraan tempur yang diberi nama Badak ini menggunakan 19 amunisi kaliber besar 90 mm.
Panser ini telah melewati serangkaian pengujian. Pertama, zeroing atau proses penentuan arah senjata untuk masuk ke titik tengah sasaran dengan menggunakan 10 butir amunisi.

Lalu penembakan arah jam 6, dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan berbalik 180 derajat dengan menggunakan dua butir munisi.
Dilanjutkan penembakan arah jam 3, posisi turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan menghadap ke kanan 90 derajat dengan menggunakan dua butir amunisi.
“Semua penembakan mengenai target sasaran berukuran 4×4 m dengan jarak kurang lebih 1 km dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan,” kata Silmy.
Sumber: Intelijen.co.id
0 komentar:
Post a Comment